Text
Keluar dari Bebatuan - Nurhajati Hakim
Nurhajati Hakim lahir dari keluarga petani miskin dan buta huruf di desa tertinggal Sumatera Barat yang lahan pertaniannya ditutupi oleh hamparan bebatuan. Hampir sebagian besar warga desa, termasuk Nurhajati dan keluarganya, hidup dalam derita kemiskinan karena keterbatasan lahan pertanian. Tidak ada sawah atau ladang yang subur dan layak ditanami, tidak ada air bersih, tidak ada jalan raya dan mobil, dan tidak ada listrik. Bertahun-tahun Nurhajati sekolah dengan berjalan kaki berpuluh-puluh kilo meter seraya menjunjung barang dagangan di atas kepala. Di tengah himpitan kemiskinan dan penderitaan, Nurhajati menyemai impian menjadi guru demi melepaskan keluarga dan masyarakat desanya dari rantai kemiskinan. Dengan menjadi guru, ia berharap anak-anak di desanya terilhami oleh pengetahuan, yang membuka jalan bagi mereka bangkit dari kemiskinan dan berupaya menggapai hidup yang lebih baik sesuai impian masing-masing.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain